Minggu, 03 Juni 2012 11 komentar

Universitas dengan Fakultas Farmasi terbaik di Indonesia

Tentunya ketika melihat universitas, kita perlu tahu dulu dia berada di peringkat berapa. Saat ini, ada 3 website (yang saya tahu) yang mengurutkan universitas terbaik dunia, yaitu : webometrics, 4ICU, dan QS. Namun disini saya cuma memakai data webometrics dan 4ICU per Januari 2012 karena untuk data The-QS masih belum diperbaharui yaitu tahun 2011.
 
 

Well, terdapat 16 universitas dengan fakultas farmasi yang masuk kedalam 50 universitas terbaik se'Indonesia (menurut Webometrics), angka di depan nama universitas menunjukkan peringkat universitas tersebut.
1.    UGM
2.    ITB
3.    UI
12.  Unair
13.  UII
15.  UMM
17.  Unpad
18.  USU
19.  UNHAS
21.  UMY
22.  UMS
30.  Ahmad Dahlan University
32.  Universitas Surabaya
37.  Andalas University  
39.  Universitas Pancasila  
41.  Universitas Jember  

Sedangkan menurut 4ICU, terdapat 17 universitas dengan fakultas farmasi dari 50 universitas terbaik se'Indonesia. Berikut list-nya:
Institut Teknologi Bandung
Universitas Indonesia
Universitas Gadjah Mada
Universitas Airlangga
11  Universitas Sumatera Utara
12  Universitas Padjadjaran
13  Universitas Islam Indonesia 
16  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
19  Universitas Surabaya
20  Universitas Muhammadiyah Malang
23  Universitas Muhammadiyah Surakarta
27  Universitas Andalas
28  Universitas Hasanuddin
31  Universitas Udayana
32  Universitas Ahmad Dahlan
39  Universitas Jenderal Soedirman
50  Universitas Mulawarman
*****
Selain melihat peringkat tersebut, ada dua kriteria untuk menilai suatu universitas, yaitu dari lembaganya (dalam artian bahwa PTN lebih baik dari pada PTS) dan ada juga yang berdasarkan akreditasi yang menandakan mutu dari suatu lembaga. Jadi saya kembalikan kepada pembaca :)
Berikut fakultas/jurusan/departemen/sekolah Farmasi yang mendapat Akreditasi A dari APTFI (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia) per tanggal 14 Januari 2012:
Institut Teknologi Bandung (ITB) A
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta A
Universitas Airlangga, Surabaya A
Universitas Andalas (UNAND), Padang A
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta A
Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar A
Universitas Indonesia (UI), Jakarta A
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya A
Universitas Muhammadiyah Surakarta A
Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung A
Universitas Pancasila, Jakarta A
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta A
Universitas Sumatera Utara (USU), Medan A
Universitas Surabaya (UBAYA), Surabaya A

Kemudian data-data diatas digabungkan dan dipilih 10 universitas terbaik (penggabungan antara versi webometric dan 4ICU) dan yang sudah memiliki akreditasi A. Berikut universitas dengan fakultas farmasi terbaik versi penulis:
1.  ITB
2.  UGM
3.  UI
4.  Unair
5.  Unpad
6.  USU
7.  UMS
8.  UNHAS
9.  Ubaya
10.Unand
Namun demikian, yang terpenting bukanlah seberapa bonafide universitas tempat kita belajar tetapi yang terpenting adalah bagaimana kesungguhan kita dalam mencari ilmu. Setuju gak? lol
Untuk mengetahui universitas dengan program profesi apoteker terbaik dapat dilihat disini
Baca selanjutnya: Ujian Apoteker tahap I

Baca Sebelumnya:  Reminder for 31 Juli!!

Sabtu, 02 Juni 2012 3 komentar

Pengalaman Magang di BPOM -Hari ke-1 sampai ke-7-

Setelah sempah bercerita tentang pengalaman magang saya di Industri awal tahun lalu, 3 minggu ke depan saya akan menceritakan kisah magang saya di BBPOM (Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan) Bandung.
Seru kah?
Bagi saya pribadi kurang seru mungkin karena lebih banyak ng'gejenya di minggu pertama saya KP (kerja praktek) ini, berbeda dengan di Industri Farmasi yang kerjaannya benar-benar padat. Alhasil 1 minggu berjalan begitu cepatnya. Tapi setidaknya dengan begini, bisa sempat meluangkan waktu untuk prepare ujian apoteker di bulan juli nanti *Damn.. jadi keinget betapa horornya ujian ini.. ahaha

****
Hari pertama diawali dengan apel pagi pada pukul 8.30. Kemudian dilanjutkan oleh pembukaan dan penerimaan peserta PKPA oleh petinggi-petinggi BBPOM Bandung. Disini juga dijelaskan bahwa untuk pakaian pria harus berdasi, memakai lengan panjang, dan memakai sepatu pantofel. *Berasa kaya bos saja, haha.
Karena di Google tidak menemukan gambar gedung BBPOM Bandung jadinya saya uploud foto saya saja, hehe

Berbeda dengan BPOM RI, struktur organisasi BBPOM RI di bagi menjadi 5 bagian:
1. Bidang Pengujian Obat Terapeutik, Narkotik, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen.
2. Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya.
3. Bidang Pengujian Mikrobiologi.
4. Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan.
5. Bidang Sertifikasi dan Layanan Konsumen.
Sesuai dengan judul TA waktu S1 dulu, tentu saja saya dimasukkan bagian Pengujian Mikrobiologi. Bertemu lagi deh  .
Hari-hari berikutnya diisi dengan kuliah setiap bidang diatas (saya malas mau menceritakan tentang isi kuliahnya, di skip saja ya, ehehe).
 Selain kuliah, saya dengan kelompok saya yang berjumlah 8 orang juga sempat membuat media, stock opname, pengamatan bakteri, pengujian endotoksin dengan metode LAL, pokoknya kerjaan kami yang berhubungan dengan mikrobiologi sampai-sampai berasa de javu waktu TA dulu. haha.
Yang cukup berkesan mungkin di hari ketiga KP karena saya diberi kesempatan untuk mengikuti demo dan workshop tentang Rap ID one, suatu jenis metode verifikasi yang dapat mengidentifikasi sekitar 400 organisme dan untuk mengetahui hasilnya dilakukan secara komputerisasi denga suatu sistem yang disebut ERIC. Oleh karena itu, identifikasi yang biasanya memerlukan 1 hari untuk pengamatan, dengan metode ini pengamatan dapat dilihat setelah 4 jam.
Alat ini sekali pakai dan kalau tidak salah 1 paket berisi 20 alat dan harganya (kalau tidak salah) sekitar 2jutaan, itu artinya 1x pengujian menghabiskan biaya 200ribu. Tentu saja mahal bila digunakan untuk mahasiswa yang sedang melakukan TA dengan biaya sendiri, tetapi mungkin tidak untuk skala BPOM. :D
Untuk mengetahui bagaimana spesifikasi alat, demo video, prinsip kerja dapat di lihat Disini.

Contoh alat Rap ID One
****
Oh ya karena lab-lab pengujian di BPOM (termasuk bidang mikrobiologi) sudah terakreditasi ISO 17025 sejak tahun 2003 sehingga dari segi bangunan sudah cukup bagus (mirip seperi lab produksi steril di industri farmasi yang telah menerapkan CPOB). Ruangan lab mikrobiologi di BPOM meliputi:
1. Ruang preprasi sampel
2. Ruang penyimpanan media
3. Ruang sterilisasi
4. Ruang uji sterilisasi
5. Ruang persiapan cemaran
6. Ruang uji cemaran bakteri dan jamur.
7. Ruang cuci
8. Satu lagi lupa..

Intinya untuk minggu pertama lebih banyak gejenya.. :D

Baca Selanjutnya : Reminder for 31 July!!

Baca Sebelumnya : Recruitment (Tahap Berkas, Psikotes, dan Interview HRD)