Selasa, 25 Maret 2014 0 komentar

(Confusion): Menjadi Job Seeker Lagi (part 1)

Sebelum saya mulai ngeposting cerita yang gak penting saya ingin ngucapin happy anniversary dulu buat blog saya "spectra" yang jatuh tepat tanggal 5 Maret lalu. Gak terasa udah 4 tahun.. "spectra" udah gede, udah bisa jalan, dan udah siap masuk TK semester depan :/ (ini salah fokus atau otak gw yang makin gak waras yak).
*****

Halloow.. whatsup everyone.. I'm back setelah ga ngeblog selama 6 bulan karena ke(sok)sibukan saya di tempat kerja. Langsung aja, seperti halnya postingan terakhir saya tentang "kegundah-gulanaan" atau istilah ababil saat ini "galau", topik postingan kali ini juga berbau hal tersebut (yang saya rasakan tepatnya 7 bulan yang lalu). Bukan karena masalah perjodohan tapi terkait masa kontrak kerja saya yang akan habis tepat pada bulan november 2013 yang lalu. Untuk mengantisipasi agar tidak menjadi pengangguran dadakan, sebagai plan A, saya coba - coba (berhadiah) apply di beberapa perusahaan di dalam negeri dan perusahaan farmasi di luar. Sedangkan untuk plan B (apabila plan A gagal), maka saya akan pulang kampung >.<.
H-60 sebelum kontrak saya habis, ternyata saya mendapat kabar dari bos saya bahwa kontrak saya diperpanjang kembali. Setelah bertapa di gua-nya si buta dari gua hantu untuk mencari wangsit (aneh!), dengan berbagai pertimbangan saya menerima kontrak tersebut.

Lanjut kembali terkait plan A yang sudah terlanjur saya jalankan. ternyata dari sekian banyak perusahaan yang saya apply ada 3 perusahaan (dalam negeri) yang memanggil untuk interview (2 PMA dan 1 lagi PMDN), namun  ketiganya saya lepas karena sudah nyaman dengan suasana Bogor dan tempat kerja saya saat ini. Sedangkan untuk perusahaan luar yang sempat saya apply, hanya perusahaan asal Malaysia dan Singapore yang memberikan respon melalui email. Mereka mengatakan bahwa akan menginformasikan kepada saya bila ada job vacancy untuk foreigner pharmacist (ini artinya menolak secara sopan hihihi). 
3, 4, 5 bulan tak kunjung ada kabar dari perusahaan-perusahaan luar lain. Sebenarnya saya sudah mengabaikannya dan tidak terlalu berharap banyak untuk bekerja di luar karena memang tujuan awal saya adalah hanya iseng belaka. Tidak terbesit bayangan untuk bekerja di luar negeri, kalau untuk sekolah di luar mungkin ada bayangan ya (meskipun bayangan itu tak kunjung datang sampai sekarang but keep dreaming, keep believing :)). Sampai suatu ketika, saya mendapat email dari perusahaan di Malaysia bahwa saya lolos tahap dokumen dan lanjut untuk melakukan interview dengan vice president-nya langsung (seriously?). Tadinya excited karena saya pikir interview akan dilaksanakan di KL dengan air ticket free PP jadi bisa jalan-jalan juga *ngarep*, ternyata proses interview dilaksanakan di Serpong. Saya sempat menunda interview sampai 2x (gak sopan!!) karena membludaknya kerjaan di kantor (alesan!!), sempat juga berpikir untuk mengundurkan diri dari proses interview waktu itu karena kerjaan di kantor memang benar-benar tidak bisa ditinggalkan (alesan lagi!!).

Setelah di re-arrange sampai 3x, akhirnya fix juga untuk jadwal interview. Kebetulan juga si vice president-nya berkunjung lagi ke Indonesia. Karena di email invitation si Ms. HRD-nya nyebut bolak-balik tentang vice president. Jadilah saya hectic, bukan hectic karena akan ditanya apa saja ketika diwawancara nanti tapi hectic akan memakai baju apa saya nanti hahaha. Karena lihat isi ATM yang miris di akhir bulan, Sayapun hanya membeli underwe*r dan kaos kaki yang khusus saya beli untuk wawancara haha.

Berangkat dari Bogor pagi-pagi buta (jam 8.20 AM.red) :D, selama perjalanan sayapun coba buka official website dari perusahaan yang saya apply tersebut. Belum baca 10 menit tentang history dan company profile, eh malah buka sosmed.. yaudah dilanjut *eh.
Turun di St. Tanah Abang (yang ternyata super crowded banget!!!!), saya melanjutkan tujuan ke St. Rawa Buntu dengan commuter line arah Serpong. Lumayan capek 3 jam berdiri dari Bogor - Serpong belum sarapan lagi (dan ini berulang ketika saya balik dari Serpong - Bogor o__O).

Tepat pukul 12.30 (telat 1.30 jam T.T) saya sampai di kantor mereka di daerah perkantoran BSD City. Saya diminta untuk mengisi formulir biodata yang jumlah halamannya (kalau tidak salah) cukup banyak yaitu sampai 10 pages. Untung saja pada formulir ini bahasa yang digunakan tidak hanya bahasa melayu, tetapi juga menggunakan bahasa inggris >.<.
Setelah selesai mengisi form, datang interviewer yang akan mewawancari saya, seorang wanita yang sepertinya keturunan Chinese-Malay (sotoy). Beberapa pertanyaan selama wawancara adalah sebagai berikut:
  1. Please tell me about you? your personality, your family, your interest, etc? --> nyerocos aja sampai mulut berbusa entah si interviewernya mengerti atau tidak :O 
  2. How can you finish your bachelor program faster than usual? --> saya jawab kalau saya belajar keras tiap malam (tiap malam ujian maksudnya hehehe). 
  3. Why did you choose pharmacy for your study? --> apoteker masih banyak di cari kalau di Indonesia sehingga punya prospek yang bagus untuk karir saya kedepannya (iya ya? saya juga ragu sih sebenarnya jawab seperti itu hehe). 
  4. You followed SPC (Smart Pharmacy Club) and RMC (Research Pharmacy Club), what are the purposes of these organization? and why did you interest to join with these organization?
  5. You have many paper and research as I read in your resume, tell me about your research.. hmm this one (si Ibunya sambil nunjuk resume yang saya serahkan sebelumnya dan ngebaca salah satu judul research: Antimicrobial of some parasite plants of loranthaceae family) --> glek sambil coba mengingat-ingat belum lagi merangkainya dalam bahasa inggris, ampun deh. Tapi untung bukan nunjuk judul research yang tentang aktivitas DNA, paling saya akan jawab "lupa" hahaha (pertanyaan point 6 ini nyambung kemana-mana, mungkin karena jawaban saya juga nyambung gak jelas kemana-kemana hehe).
  6. How did you manage time in college while you have many activities inside and outside of campus?
  7. You got a short course scholarship for summer program in Tokushima university, Japan? Tell me about your experience there? saya ceritakan bagaimana mendapat beasiswa ini, dengan ending yang tidak mengenakkan.. bahwa saya tidak jadi berangkat kesana T.T. How did you feel when you can't go to Japan although you already got this scholarsip?
  8. Tell me about your Job in Boeh'rin'ger? --> bla bla bla lah pokoknya mah..
  9. Can you operate one of machine like coating machine or tabletting machine maybe?
  10. Did you and other staff in your company speak english language?  
  11. Are there any other companies that produce their product in Boehringer?
  12. What is you the most favorite subject (maksudnya subject mata kuliah ketika kuliah apoteker? --> mikir lamaaaa.. akhirnya saya jawab "formulation", padahal waktu apoteker tidak ada kuliah ini hahaha).
  13. Why do you want to work in Malaysia and our company?
  14. Do you know about our company? have you seen our website? (si Ibunya jelasin panjang lebar) 
  15. Etc
Intinya, pertanyaannya adalah seputar kita dan seperti pertanyaan wawancara pada umumnya. Suasananya sangat santai walaupun saya tengah dalam keadaan kedinginan karena AC yang disetting dengan suhu yang terlalu rendah. Diakhir interview si Ibu menjelaskan peraturan, perjanjian kontrak, lokasi pabrik, dan hal lain secara terperinci terkait perusahaan yang dia pimpin yaitu YSP industries (M) Sdn Bhd.
Dan 2 hari kemudian, eng ing eng..
Alhamdulillah, saya mendapat kabar gembira. I get the job.. :)

So.. inilah ending sebagai job seeker sesi 2 (job seeker sesi 1 adalah ketika lulus kuliah apoteker 2 tahun yang lalu <-- udah lama juga ternyata).  Seru-seru menegangkan menjadi seorang job seeker, apalagi ketika menerima email dari perusahaan yang kita apply atau ketika ada no telepon kantor tak dikenal masuk di ponsel kita. Pasti job seeker akan mengalami perasaan yang sama dengan saya. Bukankah demikian? :D

P.S: 
Saya baru tahu kalau ternyata yang menginterview saya adalah vice president (saya kira HRD manager) karena bayangan saya vice president-nya adalah laki-laki dan saya pikir tidak jadi ikutan menginterview saya. Si Ibu vice president yang menginterview saya ini sangat down to earth. Untung saya menganggap beliau sebagai HRD manager, mungkin kalau saya tahu siapa beliau sebenarnya, saya akan sedikit nervous (y)


Baca selanjutnya : (Confusion) : Between Happy and Sad for The Farewell (Part 2)

Baca sebelumnya : Antara Pegawai Swasta VS Pegawai Negeri Sipil 

No Response to "(Confusion): Menjadi Job Seeker Lagi (part 1)"

Posting Komentar

Thank's for your comment :)