Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Masuk Apoteker ITB

Sabtu, 06 Oktober 2012 33 komentar

Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Masuk Apoteker ITB

1. Kenapa saya melanjutkan profesi Apoteker di luar universitas saya?

"Kebetulan saya lulus S1 pada bulan Mei, sehingga masih ada kesempatan untuk mencoba profesi di luar universitas saya (Universitas Muhammadiyah Surakarta. Red.). Sebenarnya pilihan saya antara UI dan ITB, yang penting posisinya di daerah jawa barat karena orientasi saya adalah bekerja di industri dimana di daerah jawa barat lebih banyak Industri farmasi dibandingkan dengan jawa tengah ataupun jawa timur sehingga informasinya lebih cepat sampai dan bila kita di panggil diperusahaan yang bersangkutan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Sebagai perbandingan, saya kemarin sempat interview kerja di Cikarang. Bandung-Cikarang hanya 75rb, sedangkan ada teman yang berasal dari Unair (Surabaya) harus menghabiskan uang transport sebesar 750rb. Bayangkan kalau kita harus interview sampai berkali-kali. Rugi bandar -__-'.

2. Kenapa saya memilih Apoteker ITB?

"Hanya satu alasan kenapa saya tidak ingin masuk apoteker ITB dulu -Ujian Apoteker ITB susahnya setengah mati, bahkan ada yang bilang ujian apoteker di ITB adalah ujian tersulit se'asia tenggara (saya kurang tahu kebenaran pastinya)-. Namun keyakinan saya waktu itu "kalau kita bisa masuk, pasti kita juga bisa keluar". Tidak diragukan lagi, beberapa alumni farmasi ITB sudah menjadi orang penting di negara ini, beberapa kisah sukses alumni farmasi ITB dapat dilihat di Galeri Alumni FA/SF ITB dan Cerita Sukses Alumni Farmasi ITB. Karena saya berorientasi bekerja di Industri farmasi, tentunya menambah keinginan saya untuk masuk ITB dimana beberapa alumninya telah mendirikan pabrik farmasi seperti PT. Dexa Medica dan PT. PTI (Wardah Cosmetics). Kalau orientasi saya kearah klinis/rumah sakit tentu saya akan memilih Universitas Airlangga yang terkait masalah klinisnya tidak perlu diragukan lagi :). Dari staf pengajarpun sangat qualified, terdapat 9 profesor di SF ITB ini, beliau-beliau adalah: Asep Gana Suganda, Prof., Dr., Daryono Hadi Tjahjono, Prof. (Dekan Farmasi ITB saat ini), Dr., Slamet Ibrahim Surantaatmadja, Prof. Dr., Elin Yulinah, Prof., Dr. (satu-satunya profesor wanita di SF ITB), Andreanus Andaja Soemardji, Prof., Dr., Sukmadjaja Asyarie, Prof., Dr., Sundani Nurono Suwandhi, Prof., Dr., dan Yeyet Cahyati Sumirtapura, Prof., Dr.


Gedung Yusuf Panigoro, merupakan gedung Sekolah Farmasi ITB dilihat dari dua sudut berbeda

3. Apa yang harus saya persiapkan di Ujian masuk seleksi Apoteker ITB?

Ujian seleksi masuk di ITB diadakan 2 gelombang setiap semesternya. Untuk kuliah bulan oktober, diadakan ujian seleksi pada bulan juli (pendaftaran juni-juli) dan bulan september (pendaftaran agustus-september). Untuk kuliah bulan maret (kalau tidak salah), pendaftaran gelombang pertama pada bulan november-desember dan gelombang kedua desember-januari. Bagaimana gambaran soal ujiannya, silahkan cek di postingan saya terdahulu (Pengalaman Ujian Masuk Seleksi Apoteker SF ITB). Hal-hal yang perlu dipersiapkan:

a. Belajar materi S1 kembali yang terkait dengan bidang yang diujikan H-30 atau H-15 : Biologi Farmasi, Fisikokimia, Farmakologi, dan Farmasetika.

b. Tanya kakak tingkat yang sebelumnya masuk SF ITB mengenai gambaran soal ujian masuk apoteker SF ITB. Bila ada contoh soalnya juga.

c. Selain soal, mintalah juga mengenai bahan ujian apoteker SF ITB semester 2 (namanya: teori sediaan dan teori analisis), cukup membantu karena teori-teori tersebut merupakan rangkuman dari berbagai buku yang ada dan selalu di re-new setiap pergantian semester.

d. Banyak-banyak berdoa dan minta doa restu orang tua itu sangat amat penting :)

Bagi peserta ujian yang tidak lolos, diberi 1x kesempatan lagi untuk mengikuti ujian pada gelombang selanjutnya. Sebagai gambaran, jumlah mahasiswa apoteker bulan oktober sekitar 100 orang/angkatan (baik dari ITB maupun Non ITB). Sedangkan untuk bulan maret, mahasiswa apoteker berkisar antara 30-40 orang/angkatan. Total biaya yang dikeluarkan adalah 24juta/tahun dan dibayar 12jt setiap semesternya. (untuk biaya pembuatan STRA ketika lulus nanti ada sendiri sekitar 1.2jt).

4. Bagaimana gambaran kuliah Apoteker di ITB?

Sama halnya ketika S1 dulu, metode kuliah bermacam-macam seperti presentasi, diskusi, dan metode ceramah. Terdapat sekitar 34-36 SKS total, mata kuliahnya meliputi: Farmakoterapi, Farmasi Industri, Pelayanan Farmasi, UU kesehatan, Ilmu komunikasi, Integrated Dispensing, Manajemen farmasi, Ujian apoteker, Distribusi dan rantai pasok (mata kuliah pilihan), PKPA Industri farmasi/RS, PKPA Apotek, PKPA Pemerintahan.

Berbeda dengan sistem perkuliahan apoteker di tempat lain, di ITB ini setiap semester perkuliahan dipadatkan menjadi selama 2 bulan (UTS dan UAS berturut-turut dilakukan secara bersamaan) kemudian dilanjutkan dengan PKPA selama 2 bulan, begitu pula dengan semester berikutnya. Ujian apotekernya pun tergolong susah dibandingkand engan ujian apoteker di universitas lain. Selengkapnya baca di Menuju Hari Itu - 31 Juli 2012 -

Serunya, untuk pakaian kuliah bebas, boleh memakai kaos dan jeans. Tidak perlu mengkoleksi pantofel, kemeja dan dasi.. haha. Dari segi soal ujian juga tidak terlalu susah (semuanya ada di buku acuan dan hand out sang dosen), namun grade untuk mendapatkan niliai cukup tinggi yaitu >85

Selamat berjuang bagi teman-teman yang akan masuk Program Profesi Apoteker ITB..

P.S : Cek waktu pendaftaran disini

Baca Selanjutnya : Menggila di TSB

Baca Sebelumnya : Sumpah Apoteker -3 Oktober 2012-

33 Response to Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Masuk Apoteker ITB

Spectra of Fairus Zabadi

Follow Us On Twitter

About Me

.

Hubungi Saya?

Chat with me?

Pengunjung Online:

Follow via FB

Entri Favorit

Blog Archive

Translator Site

Pengikut

What I like?

Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Masuk Apoteker ITB

33 Response to Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Masuk Apoteker ITB

Posting Komentar